Bicara tentang hewan, seperti nggak ada habisnya, ya. Buktinya, kita bisa dengan mudah menemukan informasi soal hewan di banyak konten, di berbagai platform. Entah soal hewan yang lumrah jadi peliharaan, atau yang slot server thailand tergolong hewan liar di hutan. Topik pembicaraannya pun begitu beragam. Mulai dari aneka tips perawatan yang baik, sampai hal-hal menarik tentang hewan tersebut. Omong-omong soal hal yang menarik tentang hewan, ada informasinya juga, nih, yaitu mengenai berbagai mitos tentang hewan yang sampai sekarang masih banyak berkembang di masyarakat.
Hiu bisa mencium bau darah dari jarak sekian mil
Memang, hiu memiliki kemampuan penciuman dengan kadar kepekaan yang tinggi. Menurut Science Focus, mereka bisa mendeteksi bau hingga 1 bagian darah per 10 miliar bagian air. Meski begitu, tetap mustahil bila menganggap hewan satu ini bisa mencium aroma setetes darah dari jarak bermil-mil. Bila diibaratkan, 1 bagian darah per 10 miliar air sepadan dengan setetes darah di kolam renang ukuran olimpiade, bukan seluas laut lepas.
Mitos tentang hewan burung unta
Seperti kita tahu, burung unta terkadang mengubur kepalanya ke dalam pasir. Orang, kadang mengartikan gelagatnya https://www.properburgerslondon.com/ yang demikian sebagai mekanisme pertahanan diri. Namun, faktanya, burung unta tidak mengubur kepalanya di pasir saat merasa terancam. Menurut Cleveland Zoological Society, ia melakukan hal tersebut untik membuat sarang bagi telurnya, Sementara bila merasa terancam, burung unta tidak bisa melarikan diri, ia akan jatuh ke tanah dan tetap diam. Cara tersebut mereka lakukan buat menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Ingatan ikan bertahan tiga detik
Menurut studi yang dilakukan oleh Technion Institute of Technology. Ikan bisa mengingat informasi hingga lima bulan. Lewat piranti suara, para ilmuwan melatih ikan untuk menanggapinya. Selang beberapa bulan setelah dilepas ke alam liar, ternya ikat masih bereaksi pada suara tersebut.
Hibernasi beruang
Dalam anggapan banyak orang, beruang yang melakukan hibernasi tidak akan bangkit kembali atau ia akan mati. Padahal hibernasi pada hewan dimaksudkan menurunkan suhu tubuh hingga menyamai lingkungannya. Selain itu beruang juga relatif lamban dalam urusan menurunkan suhu tubuh dan denyut jantung mereka, sehingga kelihatan seperti mati.
Banteng dan warna merah
Benarkah banteng membenci warna merah? Mitos ini begitu populer berkembang, namun sebetulnya keliru. Keyakinan ini berasal dari pertunjukkan adu banteng dan matador di Spanyol. Fakta yang menyebabkan banteng marah bukanlah soal warna merah merahnya, melainkan gerakan yang kain yang tiba-tiba.
Gajah takut dengan tikus
Seperti pada kasus tikus, anggapan bahwa gajah https://www.saopauloplazamedellin.com/ takut kepada tikus berasal dari kartun. Dalam kenyataannya nggak demikian. Gajah, justru takut pada lebah. Saat menjumpai serangga ini, gajah bakal mengepakkan telinganya dan kelihatan panik saat mendengar dengungan lebah. Apalagi, lebah Afrika, yang berkerumun dan terkenal agresif. Menurut The New York Times, hal itu dilakukan lebah karena mereka mungkin menyengat area sensitif gajah, seperti belalai, mulut, dan mata. Sayangnya, ketakutan gajah dimanfaatkan petani dengan menempatkan lebah untuk melindungi lahan mereka.
Jerapah hanya tidur 30 menit sehari
Meski kurang familiar, namun ada anggapan yang berkembang bahwa jerepah hanya tidur dalam 30 menit sehari. Namun, faktanya, nggak demikian. Melansir Bussiness Insider, hewan berleher panjang ini tidur sekitar 4,6 jam per hari. Menurut laman Sciencing, waktu istirahat tersebut sehubungan untuk menghindari predator.