Mendapatkan peluang untuk sekolah vings club sampai kuliah S2 di luar negeri bukanlah perihal yang mudah. Namun, perihal berikut tidak bagi Yadi Rahmat, anak desa yang sukses memperoleh 11 program beasiswa dalam dan luar negeri. Berdasarkan percakapan dari Instagram Yadi Rahmat (@rahmat_albugisiy), Rahmat sukses melanjutkan pendidikan dari Jenjang SMP Hingga S2 di luar negeri secara gratis berkat beasiswa yang dia dapat.
Anak dari orang tua lulusan SD
Meski terlahir dari keluarga yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi, cuma anak desa dari orang tua lulusan Sekolah Dasar (SD) tidak menjadi penghalang untuk meraih cita-citanya. Rahmat menjelaskan bahwa tersedia perkataan dari ibunya yang memicu dia tidak ringan menyerah.
“Biarpun saya nggak menggunakan emas dan baju branded kayak ibu-ibu lain, yang paling perlu semua anak-anakku dapat sekolah dan kuliah,” ujar Rahmat
Rahmat adalah anak dari pasangan Marannu dan Nursia asal Tanru Tedong, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak ke-7 dari 8 bersaudara.
Mengalami Kesulitan Finansial
Tahun 2009 ketika MTS/SMP, ayah Rahmat mengalami stroke. Ekonomi keluarganya terhadap waktu itu benar-benar jatuh sejatuh-jatuhnya. Dana pendidikan yang telah disiapkan untuk harus dialihkan ke penyembuhan ayahnya yang lagi sakit.
Keluar masuk tempat tinggal sakit adalah rutinitas keluarga Rahmat hampir 6 tahun. Hingga kelanjutannya ayah Rahmat mengembuskan napas terakhirnya.
Ketika ayahnya sakit, ibunya lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibu Rahmat membuka usaha menjahit demi bertahan hidup dan biaya pendidikan Rahmat beserta 7 saudaranya yang lain.
Dari situ Rahmat tersadar bahwa dia tidak dapat lagi mengandalkan 100% pemberian orang tuanya. Rahmat bertekad untuk sebisa barangkali tidak menyusahkan ibunya perihal biaya.
Tahun 2009 awal dari perjuangan Rahmat berburu beasiswa. Menempuh pendidikan di sekolah pesantren yang benar-benar biasa-biasa saja tidak menjadi penghalang untuk Rahmat meraih mimpi.
Aktif Mengikuti beragam Kegiatan Kampus sambil Part-Time Job
Selepas lulus dari Pesantren, Rahmat di terima di UIN Alauddin Makassar lewat program Beasiswa Hafidz (Bebas biaya kuliah sampai semester 8). Di th. yang sama, Rahmat termasuk lolos program beasiswa dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Ketika kuliah, Rahmat merupakan mahasiswa yang aktif. Pagi sampai sore waktunya digunakan untuk kuliah dan berorganisasi, namun dari sore sampai malam hari digunakan untuk menjadi guru ngaji di TPA dan guru privat.
Rahmat menjelaskan bahwa ketika berstatus mahasiswa di UIN Makassar, dia aktif lebih dari 7 organisasi intra maupun ekstra kampus.
“Untuk menunjang portofolio agar lebih bagus dan menarik, saya ikuti banyak aktivitas kampus maupun aktivitas di luar kampus terutama di bidang sosial, agama dan pendidikan. Pada waktu itu, saya termasuk dulu ikuti program PPL dan penelitian di Malaysia tepatnya di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan International Islamic University Malaysia (IIUM),” tutur Rahmat.
Berhasil Menjadi Lulusan Terbaik dan Tercepat serta lolos Program Beasiswa Penuh S2 Keluar Negeri
Tahun 2018, Rahmat sukses menjadi lulusan tercepat di jurusan Tafsir Hadis dan menjadi salah satu wisudawan paling baik di UIN Alauddin Makassar.
Pada th. 2019, Rahmat sukses memperoleh beasiswa penuh dari Pemerintah Turki. Rahmat menjelaskan bahwa program beasiswa yang dia dapat merupakan salah satu beasiswa paling bergengsi di dunia.
“Alhamdulillah menjadi salah satu penerima beasiswa Pemerintah Turki untuk program Magister Ilmu Tafsir di Indonesia th. ini. Salah satu kunci sukses untuk memperoleh beasiswa ini adalah persiapan yang matang,” ujar Rahmat.
Rahmat termasuk berpesan kepada semua pelajar di Indonesia terutama untuk pemburu beasiswa bahwa: Keberanian adalah kunci kesuksesan. Jangan biarkan ketakutanmu mengubur impianmu. Jangan menjadikan sekolah/kampus serta ekonomi keluarga sebagai penghalang untuk anda terus berjuang.
“Pada kelanjutannya di manapun anda menuntut ilmu dan bagaimanapun latar belakang pendidikan dan ekonomi keluarga kamu, asal sungguh-sungguh, Insya Allah tentu dapat sukses. Bila tidak sekarang barangkali nanti. Tetap semangat dan jangan menyerah,” tutup Rahmat.