Terdapat berbagai jenis atau ras anjing click here for info yang saat ini dipelihara manusia.
Selain itu, anjing juga disebut sebagai sahabat manusia, karena bisa membangun kedekatan dengan manusia, pintar, dan mudah dilatih.
Namun hal ini berbeda dengan nenek moyang anjing, yaitu serigala, teman-teman.
Kebalikan dari anjing yang bersahabat dan mudah dilatih, serigala justru dianggap sebagai hewan buas dan bisa menyerang manusia.
Akibatnya, dulu serigala banyak diburu oleh manusia agar tidak menjadi ancaman. Padahal, kasus serigala yang menyerang manusia bisa dikatakan sangat sedikit.
Karena perburuan yang dilakukan oleh manusia, serigala di Amerika sempat mengalami status hampir punah, nih, teman-teman.
Namun dengan program konservasi yang dilakukan, saat ini jumlah serigala sudah meningkat.
Namun kenapa serigala memiliki perilaku yang sangat berbeda dengan anjing yang bisa dijinakkan dan mudah dilatih, ya?
Bahkan sampai saat ini serigala masih dianggap sebagai hewan buas dan ditakuti manusia.
Anak Serigala Menjelajah Sekitarnya dalam Keadaan Buta dan Tuli
Waktu perkembangan ini menunjukkan bahwa anak serigala mulai menjelajah sekitarnya dalam keadaan buta, tuli, dan hanya mengandalkan penciumannya saja.
Terbatasnya indra yang dimiliki serigala saat mulai tumbuh inilah yang kemudian membuat mereka menjadi lebih takut dan waspada pada berbagai pengalaman baru yang didapatkannya.
Anak serigala akan merasa takut pada suara, maupun hal pertama yang baru dilihatnya.
Berbagai hal yang dialami oleh anak serigala adalah hal baru buat mereka, nih, teman-teman.
Hal ini berakibat pada sulitnya serigala menjalin keakraban dengan sekitarnya, termasuk hewan lain dan manusia.
Serigala Tidak Dijinakkan Bukan karena Perbedaan Gen
Anjing menjadi hewan yang didomestikasi atau dijinakkan, bisa dilatih, bahkan dipelihara, tapi berbeda dengan serigala.
Perbandingan ini dilakukan karena serigala merupakan nenek moyang anjing, sehingga punya genetik yang sama.
Dari penelitian yang dilakukan, hasilnya menunjukkan kalau serigala yang tidak dijinakkan oleh manusia bukan disebabkan oleh perbedaan gen.
Perbedaan antara anjing dan serigala diperkirakan adalah pada saat gen itu sendiri dihidupkan.
Ini artinya adalah perbedaan penjinakan anjing dan serigala bukan disebabkan karena adanya perbedaan gen pada keduanya.
Gen yang dihidupkan ini misalnya seperti saat serigala atau anjing memulai proses sosialisasi dengan sesamanya maupun dengan manusia.
Ternyata, anjing dan serigala punya perbedaan dalam proses sosialisasi yang terjadi pada awal masa pertumbuhannya.
Nah, perbedaan perilaku sosialiasi inilah yang kemudian membuat anjing bisa dijinakkan, sedangkan serigala tidak bisa dijinakkan dan masih menjadi hewan buas.
Serigala dan Anjing Mengalami Masa Sosialisai yang Berbeda
Serigala dan anjing memiliki masa pertumbuhan dan masa sosialisasi yang berbeda.
Ketika lahir, kedua hewan ini sama-sama masih belum bisa mendengar, mencium bau, maupun melihat.
Anjing dan serigala memiliki jendela perkembangan atau mengalami perkembangan selama empat minggu pertama usianya, yang menjadi periode atau waktu kritis untuk melakukan sosialisasi.
Mereka akan mulai menjelajahi dan mencari tahu mengenai sekelilingnya saat jendela sosialisasi ini terbuka.
Nah, hal inilah yang kemudian akan mengubah pandangan pandangan anjing dan serigala mengenai lingkungan sekitarnya.
Serigala mulai mengalami periode jendela sosial pada usia dua minggu, sedangkan anjing baru memulainya di usia empat minggu.
Perbedaan waktu inilah yang kemudian membuat perkembangan keduanya juga berbeda.
Anak anjing dan serigala akan memulai perkembangan indra pada tubuhnya dalam waktu yang bertahap.
Pada usia dua minggu, indra yang berkembang adalah penciuman, kemudian pada minggu keempat pengelihatan, dan pengelihatan baru berkembang pada usia enam minggu.
Sedangkan Anak Anjing Mulai Menjelajah saat Indranya Sudah Berkembang
Keadaan berbeda dialami oleh anak anjing, yang mulai menjelajahi lingkungannya saat berusia empat minggu.
Anak anjing mulai mengetahui sekitarnya saat ketiga indranya, yaitu penciuman, pendengaran, dan pengelihatan sudah berfungsi seluruhnya.
Karena tiga indra yang penting pada anjing sudah berkembang pada masa jendela sosialisasi, anak anjing menjadi tidak terlalu waspada seperti serigala.
Anak anjing dapat dengan mudah dikenalkan pada berbagai hal di sekelilingnya, mulai dari kelompoknya sendiri, hewan lain, hingga manusia.
Pengenalan pada masa jendela sosialisasi ini membuat anak anjing bisa dengan mudah merasa nyaman dan akrab pada hal yang ada di sekitarnya untuk waktu yang lama, bahkan selama hidupnya.